ASAM
ALKANOAT / ASAM KARBOKSILAT ( R – C = O )
OH
a.Nama IUPAC
Nama asam alkanoat diturunkan
dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran –a menjadi oat dan
memberi awalan asam.
Contoh: Alkana Asam
alkanoat
Metana asam metanoat
Etana asam etanoat
Tata nama asam alkanoat
bercabang pada dasarnya sama seperti tata nama aldehida, yakni posisi gugus
fungsi tidak perlu dinyatakan karena selalu menjadi atom karbon nomor satu.
Contoh :
CH3
– CH – CH2 – COOH asam
3- metilbutanoat
CH3
CH3 – CH – CH – COOH asam 2- hidroksi -3-
metilbutanoat.
CH3 OH
b .Nama Lazim
Nama lazim asam karboksilat
didasarka pada sumber alami asam yang bersangkutan. Misalnya, asam metanoat
disebut asam formiat (asam format) atau asam semut karena ditemukan pada semut
Formica rufa; asam butanoat disebut asam butirat karena terdapat dalam
mentega.Contoh nama lazim dari beberapa asam karboksilat:
|
No.
|
Rumus
Bangun
|
Nama
IUPAC
|
Nama
Lazim
|
|
1.
|
HCOOH
|
Asam metanoat
|
Asam
format(latin:formica=semut)
|
|
2.
|
CH3COOH
|
Asam etanoat
|
Asam
acetat(latin:acetum=cuka)
|
|
3.
|
CH3CH2COOH
|
Asam propanoat
|
Asam propionat(Yunani:protopion=lemak
pertama)
|
|
4.
|
CH3(CH2)2COOH
|
Asam butanoat
|
Asam butirat(latin:butyrum=mentega)
|
|
5.
|
CH3(CH2)3COOH
|
Asam pentanoat
|
Asam
valerat(Latin:valere=sejenis tanaman, pada akar tanaman valere)
|
Jika menggunakan nama lazim,
maka posisi gugus – gugus pengganti atau cabang-cabang dinyatakan dengan huruf
latin. Atom karbon yang terikat langsung pada gugus – COOH, yaitu atom karbon nomor 2, ditandai
dengan alfa (α), atom karbon nomor 3 dengan beta (β), atomkarbon nomor 4 dengan
gamma (ϫ), dan seterusnya. Atom karbon yang diujung rantai biasanya ditandai
dengan omegan(ω).
α β α
Contoh: CH3 – CH – COOH CH3
– CH – CH – COOH
OH CH3 OH
Asam α-hidroksipropionat (asam laktat) Asam
α-hidroksi-β-metilbutirat.
Reaksi-reaksi asam karboksilat
a.
Reaksi
Penetralan
Asam karboksilat bereaksi
dengan basa membentuk garam dan air
CH3COOH +
NaOH → CH3COO
Na +
H2O
Garan natrium atau kalium dari
asam karboksilat suku tinggi dikenal sebagai sabun.
Sabun natrium disebut sabun
keras, sedangkan sabun kalium disebut sabun lunak. Sebagai contoh, yaitu natrium
stearat ( C17H35COO
Na) dankalium stearat
( C17H35COO
K).
Asam alkanoat tergolong asam
lemah. Semakon panjang rantai alkilnya, semakin lemah asamnya. Jadi, asam
alkanoat yang paling kuat adalah asam format
( HCOOH). Asam format
mempunyai Ka = 1,8 x 10-4 .Oleh karena itu,larutan garam
natrium dan kaliumnya mengalami
hidrolisis parsial dan bersifat basa.
b.Reaksi Pengesteran
Sebagaimana telah dibahas
dalam bagian terdahulu, asam karboksilat bereaksi dengan alkohol membentuk
ester. Reaksi ini disebut esterifikasi
(pengesteran).
Alkanoat selain berisomer
sesamanya juga berisomer dengan Ester, memenuhi rumus CnH2nO2.
Pembuatan
1. Oksidasi
alcohol primer atau alkanal , sebagai okosidator dapat digunakan oksigen di
udara, kalium permanganate, atau kalium bikromat dalam suasana asam sulfat.
2. Alkil Halida dengan KCN kemudian
dihidrolisis.
R – X + K
– CN -à R – CN + KX
hidrolisis
R – CN + 2
H – OH ----------à R – COOH + NH3
H+ / OH-
3. Garam Karboksilat dengan H2SO4
dipanaskan :
Misalnya
Ca asetat :Ca ( CH3COO)2
Ca (CH3COO)2
+H2SO4 --à Ca SO4 + CH3COOH
4. Campuran alkhohol
dan gas CO pada tekanan tinggi dan temperature 120o – 180oC
dan katalisator BF3:
BF3
C2H5OH
+ CO ----à
C2H5 - COOH
Sifat –
sifat
Sifat
fisis
Suku – suku rendah berwujud zat cair encer dan
suku –suku yang agak tinggi berwujud zat cair agak kental sedangkan suku-suku
tinggi berbentuk padat.
Sifat
kimia
1. Asam karboksilat merupaka asam
lemah
2. Dapat bereaksi dngan basa membentuk garam –
garamnya mudah larut dalam air, tapi sukar larut dalam pelarut organic.
3. Halogenasi
Atom
H pada C alfa (atom C disamping gugus fungsional 0 dapat disubtitusi oleh atom
halogen, terutama klor dan brom . Klorinasi dapat berlangsung dengan bantuan I2
dan fosfor merah atau sinar matahari.
Contoh:
Cl
H3C
– CH2 – COOH + Cl2 ---à H3C – C – COOH + HCl
H
Propanoat a - kloro
propanoat
Bromisasi dapat
berlangsung dengan bantuan PCl3 sebagai katalis.
Beberapa asam karboksilat
dalam kehidupan sehari-hari.
a.
Asam
formiat (asam semut).
Asam formiat adalah cairan tak
berwarna, berbau tajam, mudah larut dalam air, alkhol,dan eter. Dalam jumlah
kecil juga terdapat dalam keringat.
Dalam industri, asam format
dibuat dari karbon monoksida dengan uap air yang dialirkan melalui katalis
(oksida logam) pada suhu sekitar 200oC dan tekanan tinggi.
CO + H2O
katalis HCOOH
Asam format tergolong asam
lemah, tetapi merupakan yang terkuat di antara asam alkanoat.
HCOOH (aq) ====== HCOO- (aq) + H+ (aq) Ka= 1,8 x 10-5
Berbeda degan asamkarboksilat
yang lain, asam format mempunyai sifat mereduksi. Hal ini terjadi karena selain
mengandung gugus asam, senyawa ini masih mempunyai gugus aldehida.
H
- C = O H – C = O
OH OH
Gugus karboksilat gugus aldehida
Asam format mereduksi perak nitrat dalam suasana larutan netral,
larutan KMnO4 dalam suasana basa dan juga mereduksi H2SO4
yang pekat.
Asam format banyak digunakan
dalam industri tekstil, penyamakan kulit, dan diperkebunan karet untuk
menggumpalkan lateks (getah pohon karet).
b.
Asam
asetat (asam cuka)
Asam asetat adalah asam yang
terdapat dalam cuka makan. Kadar asam asetat yang terdapat dalam cuka makan
sekitar 20 – 25%. Asam asetat murni, yang disebut asam asetat glasial,
merupakan cairan bening tak berwarna, berbau sangat tajam, membeku pada 16,6oC,
membentuk kristal yang menyerupai es atau kaca.
Asam asetat dapat dibuat dari
oksidasi etanol karena pengaruh berbagai jenis bakteri seperti acetobacter.
Cara ini masih dipakai untuk membuat asam asetat encer untuk cuka makan. Bahan
yang digunakan ialah anggur atau sari buah lain. Sebagian besar asam asetat dibuat
dengan mengalirkan uap etanol yang dicampur dengan udara melalui katalis.


